Menggantungkan Keberanian
Suatu hari ketika ayah Jono baru saja keluar dari kamar mandi, Jono melihat ke bawah dan berkata, "Ayah, apa yang menggantung di antara kaki ayah?"
"Oh, Jono, ini keberanian ayah, dan punyamu akan sebesar ini besok", jawab ayah Jono.
Ngomong-ngomong, keesokan harinya ketika di sekolah, Jono benar-benar harus buang air kecil, jadi dia mengangkat tangannya dan berkata, "Bu Guru, saya benar-benar harus pergi ke kamar mandi."
"Tidak, belum ada yang boleh pergi," kata gurunya.
Tidak mampu menahannya di Jono berjalan ke tempat sampah dan mulai kencing. Terkejut melihat muridnya kencing di tong sampah di depan seluruh kelas, guru itu berkata, "Jono saya, kamu punya keberanian!"
Jono berkata, "Ini belum seberapa, Bu Guru. Anda harus melihat punya ayah saya."
"Oh, Jono, ini keberanian ayah, dan punyamu akan sebesar ini besok", jawab ayah Jono.
Ngomong-ngomong, keesokan harinya ketika di sekolah, Jono benar-benar harus buang air kecil, jadi dia mengangkat tangannya dan berkata, "Bu Guru, saya benar-benar harus pergi ke kamar mandi."
"Tidak, belum ada yang boleh pergi," kata gurunya.
Tidak mampu menahannya di Jono berjalan ke tempat sampah dan mulai kencing. Terkejut melihat muridnya kencing di tong sampah di depan seluruh kelas, guru itu berkata, "Jono saya, kamu punya keberanian!"
Jono berkata, "Ini belum seberapa, Bu Guru. Anda harus melihat punya ayah saya."