Tanya Jawab Seputar Maraknya Tayangan Penampakan di TV

Pertanyaan:
Ada yang bisa bantu menjelaskan tentang fenomena alam gaib seperti penampakan-penampakan makhluk halus di acara-acara TV kita?

*Jawaban SBY:
Saya itu dari dulu kok risih lihat udel di layar kaca. Kalau udelnya penampakan rasanya masih bisa saya maafkan. (Tapi ia lalu meralat: "Penampakan itu punya udel nggak ya?")

*Jawaban JK:
Waduh, mana sempet seorang Wapres nonton TV? Ada-ada saja you ini. Tahu kan, ana sudah pusing ngurusin bangsa dan negara ini. Jadi you jangan kaget kalau perusahaan-perusahaanku menang tender ini tender itu. Yah, itung-itung sebagai obat pusing. Tapi kita mencoba profesional dan ikuti aturan main kok. (Lalu ia bertanya: "You punya nggak penampakan yang bisa bikin ana tambah kaya raya?")

*Jawaban pengelola TV:Sepanjang ratingnya bagus, ya tetap kami tayangkan. Apalagi kalau iklannya numpuk. Susah lho bikin program buat TV.(many thanks to AC Nielsen)

*Jawaban biro iklan/media buyer:
Kami mau pasang iklan di suatu program semata kalau ratingnya oke punya. Terserah mau penampakan kek, tahyul kek, tuyul kek, dedemit kek....(many thanks to AC Nielsen, again and again.................)

*Jawaban Menkominfo:
I am so sorry, itu urusan KPI. Kalau kita ngurusin begituan, nanti dituding menyalahi aturan. Kerjaanku kini ngurusi 3G (baca: triji), akses internet,kemitraan Indosat - Bakrie Telekom, iklan layanan masyarakat, telekomunikasi dan sebagainya.

*Jawaban LSF (Lembaga Sensor Film):
Tugas kami cuma menggunting adegan-adegan tak senonoh, misal adegan buka-bukaan, cium-ciuman, dan bergumul di ranjang. Itupun kami batasi kalau yang melakukannya manusia saja. Kalau yang bergumul binatang ya nggak apa-apa. Apalagi kalau yang melakukannya berwujud penampakan, ya nggak masalah. Toh mereka bukan manusia.

*Jawaban FPI (Front Pembela Islam):
Kalau acaranya dikemas dengan nuansa Islam, tetap akan kami bela. Toh biarpun itu takhyul dan mistik, itu kan tetap syiar Islam sesuai sunah Rasul. Yang kami perangi adalah program TV yang membangkitkan nafsu syahwat, karena tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT. Kami siap berjihad untuk itu. Kalau perlu stasion TV yang menayangkan akan kami acak-acak jadi abon.

*Jawaban seorang pemain sinetron:
Terus terang, penghasilanku jadi merosot tajam gara-gara penampakan. Order mainku jadi turun, kalah saing sama mereka-mereka (maksudnya penampakan).

*Jawaban MUI:
Puas rasanya bisa ngasih sertifikat halal ke BreadTalk. Males ah ngurusin tayangan mistis berbalut agama di TV. Entar dikasih fatwa, orang-orang pada ngomel lagi. Emangnya kamu kira MUI nggak ada kerjaan....?

*Jawaban seorang dukun:
Praktek perdukunanku jadi laris manis gara-gara banyak tayangan mistik...Kini aku mau buka cabang di 10 kota. Kalau perlu nanti aku mau franchise-kan.

*Jawaban seorang kyai:
Rumahku juga jadi ramai tamu. Lihat tuh tempat parkirnya penuh. Banyak orang yang datang minta nasihat dan wejangan.

*Jawaban seorang pawang hantu:
Sebenarnya dulu profesiku seorang guru ngaji. Tapi dengan maraknya tayangan mistis, aku beralih profesi jadi pawang hantu. Lebih keren dan dahsyat kan?

*Jawaban seorang ibu rumah tangga:
Yah, daripada ngegosip sambil cari kutu sama tetangga, mendingan nontonTV. Terserah mau mistik, mau hantu, yang penting menghibur. Mana suami pulangnya larut malam.......Suntuk deh!

*Jawaban seorang pembantu rumah tangga:
Aku ini buta huruf. Mau baca koran dan majalah nggak bisa. Hiburan satu-satunya ya nonton TV. Nonton TV kan nambah ilmu juga, iya kan?

*Jawaban seorang pengamat politik:
Tayangan hiburan dan segala macamnya, termasuk sinetron mistis, patut diwaspadai, karena itu bagian dari skenario SBY-JK untuk mengurangi porsi tayangan yang berbau-bau politik. (Menarik juga bikin program penampakan yang dikemas dengan isu politik. Misal pejabat ke dukun biar naik pangkat, nyantet orang dll).

*Jawaban seorang wartawan hiburan:
Aku bingung kalau mau wawancara bintang-bintang tayangan mistis. Sosoknya nggak jelas. Produser pun nggak mau ngasih tahu nama-nama pemerannya, padahal redakturku minta tulisan musti komplit. Gimana ya jalan keluarnya? Apa tiap malam Jumat Kliwon aku musti ke kuburan ya?

*Jawaban seorang atheis:
Yang bawa-bawa jin, iblis dan sebagainya kan ajaran agama, karena sosok mereka termuat di kitab suci. Semua itu sebenarnya nggak ada. Agama itu bisanya cuma menakut-nakuti manusia.

*Jawaban seorang penggali kubur:
Lumayan deh dapat duit ekstra, soalnya tempat kerjaku sering jadi lokasi shooting acara begituan.

*Jawaban seorang pemilik rumah tua:
Wah, asyik deh rumahku sering masuk TV. Mana ada duitnya lagi...malesah ngecat-ngecat dan benah-benah rumah, nanti nggak keliatan angker lagi...

*Jawaban seorang aktivis gerakan anti-kapitalisme:
Penampakan makhluk halus di TV adalah salah satu bentuk kapitalisme yang mulai menyentuh alam gaib. Makhluk halus tersebut dijadikan komoditi dalam sistem pasar yang berlaku di media TV. Masyarakat pemuja komoditi merasa terpuaskan napsu konsumtifnya dengan berhasilnya TV menangkap makhluk halus tersebut.Sementara makhluk halus itu tidak digaji, atau digaji dengan menyan, ya? Apakah akan terbentuk pertentangan antar kelas? Kelas pemilik modal, yaitu pemilik media, dan kelas makhluk gaib, yang bekerja (tampil di TV) dan digaji hanya dalam bentuk menyan saja. Kalau sampai ada pertentangan kelas, kira-kira bagaimana revolusi yang dilancarkan makhluk gaib ini?

*Jawaban wakil ketua FKMHI (Forum Komunikasi Makhluk Halus se Indonesia):
Orang-orang TV itu pelit amat. Masak makhluk-makhlukku nggak dikasih honor? Paling cuma dikasih sesajen dan kemenyan doang. Awas, nanti aku dan temen-temenku mau nyatronin rumah mereka.....biar nyaho!

*Jawaban sekjen PKI (Persatuan Kuntilanak Indonesia):
Aku mau protes, kenapa aku selalu tampil dengan ketawa hihihihihihihi...Apa nggak ada model ketawa yang lain ya? Udah gitu kelopak mataku selalu dibikin item, nggak disini nggak di Hong Kong, semua sama. Ada apa yadengan industri TV? Awas, besok-besok aku mau bikin jaringan TV sendiri. Namanya TVK..alias TV Kuntilanak! Dateng lho acara launchingnya. Rencananya sih mau ngundang SBY......kalau beliau tak keberatan.(Ia juga bisik-bisik, Rupert Murdoch ada rencana mau tanam saham di TVK)

Sent by: e-ketawa posted on 22 December 2008