Pianis Cadangan
Pendeta berencana akan meminta persembahan kepada jemaat untuk merenovasi gedung gereja. Untuk mengundang simpati jemaat, dia ingin pengumuman itu diiringi dengan sebuah lagu rohani.
Tapi sayang, pianis gereja sedang sakit dan pada menit-menit terakhir digantikan oleh seorang pianis cadangan.
Dalam keadaan terburu-buru, sang pendeta berkata pada pianis, "Ini susunan liturgi kebaktian. Ketika Anda mendengar pengumuman renovasi gereja, pikirkanlah sebuah lagu yang cocok untuk mengiringinya."
Setelah khotbah, pendeta mengumumkan, "Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita dalam kesulitan besar. Gereja tua ini harus diperbaiki dengan segera sebelum keadaannya bertambah parah.
Untuk itu, kita membutuhkan dana sebesar 100 juta rupiah. Bagi Anda yang ingin memberi persembahan, saya minta untuk berdiri." Pendeta memberi kode agar pianis itu mengiringinya dengan lagu. Dan pianis cadangan itu memainkan lagu "Indonesia Raya".
Sejak mulai hari itu, pianis cadangan itu menjadi pianis tetap!
Tapi sayang, pianis gereja sedang sakit dan pada menit-menit terakhir digantikan oleh seorang pianis cadangan.
Dalam keadaan terburu-buru, sang pendeta berkata pada pianis, "Ini susunan liturgi kebaktian. Ketika Anda mendengar pengumuman renovasi gereja, pikirkanlah sebuah lagu yang cocok untuk mengiringinya."
Setelah khotbah, pendeta mengumumkan, "Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita dalam kesulitan besar. Gereja tua ini harus diperbaiki dengan segera sebelum keadaannya bertambah parah.
Untuk itu, kita membutuhkan dana sebesar 100 juta rupiah. Bagi Anda yang ingin memberi persembahan, saya minta untuk berdiri." Pendeta memberi kode agar pianis itu mengiringinya dengan lagu. Dan pianis cadangan itu memainkan lagu "Indonesia Raya".
Sejak mulai hari itu, pianis cadangan itu menjadi pianis tetap!