Seorang pengacara menjual sebuah sumur kepada seorang guru. Dua hari kemudian, pengacara itu datang kepada sang guru dan berkata,
"Pak, saya memang menjual sumurnya, tapi air di dalamnya tidak termasuk! Kalau Bapak ingin menggunakan airnya, harus bayar lagi."
Guru itu tersenyum dan menjawab,
"Ya, saya juga sebenarnya mau datang ke rumah Anda. Saya mau bilang, silakan ambil air Anda dari sumur saya, kalau tidak, mulai besok saya akan mengenakan biaya sewa."
Mendengar itu, sang pengacara langsung gugup dan berkata,
"Wah, saya cuma bercanda kok, Pak!"
Guru itu tertawa dan berkata,
"Begitulah rupanya cara orang seperti kamu jadi pengacara. Belajar dari guru, tapi lupa etika."
Sent by: e-ketawa posted on 24 April 2025
Seorang dosen memulai kelasnya dengan topik yang sangat serius. Saat ia berbalik menuju papan tulis, tiba-tiba terdengar suara siulan dari salah satu mahasiswa.
Dosen itu berbalik, menatap kelas, dan bertanya siapa yang bersiul. Tidak ada yang mengaku. Dengan tenang, ia memasukkan pulpen ke sakunya dan berkata, "Baiklah, kuliah kita cukup sampai di sini. Saya akan bercerita untuk mengisi waktu yang tersisa."
Para mahasiswa mulai tertarik.
"Kemarin malam saya sulit tidur. Sudah mencoba berbagai cara, tapi tetap saja tidak bisa terlelap. Akhirnya, saya memutuskan untuk keluar sebentar, sekalian mengisi bensin supaya besok pagi tidak perlu repot.
Setelah tangki penuh, saya memutuskan untuk berkeliling kota, menikmati jalanan yang sepi di malam hari. Saat melewati salah satu jalan di pusat kota, saya melihat seorang gadis muda berdiri di pinggir trotoar. Ia tampak rapi, dengan pakaian yang menunjukkan bahwa mungkin baru pulang dari sebuah acara.
Merasa kasihan, saya menghentikan mobil dan bertanya apakah ia butuh bantuan. Dengan sopan, ia meminta diantar pulang karena sudah larut malam dan sulit mendapatkan transportasi. Saya setuju.
Sepanjang perjalanan, kami mengobrol. Saya terkejut karena ternyata ia sangat cerdas dan punya wawasan luas tentang berbagai hal yang jarang dikuasai anak seusianya. Saat tiba di rumahnya, ia mengucapkan terima kasih atas kebaikan saya. Lalu, dengan sedikit ragu, ia mengakui bahwa mulai menyukai saya.
Saya tersenyum dan berkata bahwa saya juga mengagumi kecerdasannya. Kemudian, saya memberitahunya bahwa saya adalah seorang dosen di sebuah universitas. Mendengar itu, ia tampak senang dan meminta nomor saya. Saya pun memberikannya dengan senang hati.
Namun, sebelum masuk ke rumahnya, ia meminta satu hal lagi. "Kebetulan, Pak, adik saya kuliah di kampus tempat Bapak mengajar. Tolong jaga dia baik-baik, ya. Kita kan akan menjalin hubungan yang panjang sekarang."
Saya bertanya siapa nama adiknya. Ia tersenyum dan berkata, "Bapak pasti akan mengenali dia dari salah satu kebiasaannya yang sangat khas. Dia suka bersiul!"
Seluruh kelas langsung menoleh ke satu mahasiswa yang tadi bersiul.
Dosen itu melipat tangan dan berkata dengan tenang, "Saya bukan beli gelar S2 dan S3 saya di toko online... Saya dapatkan dengan usaha dan pengalaman."
Lalu ia menatap mahasiswa yang bersiul tadi dan berkata,
"Oi! Sini kamu, keluar dari kelas!"
Sent by: e-ketawa posted on 27 February 2025
Empat pria yang sudah menikah pergi mancing bersama. Setelah satu jam, mereka mulai ngobrol tentang perjuangan mereka agar bisa pergi mancing hari ini.
Pria pertama: "Wah, kalian nggak tahu betapa susahnya saya bisa ikut mancing hari ini. Saya harus janji sama istri buat ngecat seluruh rumah akhir pekan depan!"
Pria kedua: "Itu masih mending, Bro! Saya harus janji buat bikin kanopi baru di teras rumah."
Pria ketiga: "Duh, kalian masih beruntung. Saya harus janji buat renovasi dapur!"
Mereka terus mancing sambil ngobrol, lalu sadar kalau pria keempat belum ngomong sama sekali.
Pria pertama: "Lah, kamu gimana? Kok diem aja? Emang nggak perlu janji apa-apa ke istri buat bisa mancing?"
Pria keempat (sambil santai ngelempar umpan): "Oh, tadi subuh saya cuma bangun, bisikin istri, 'Mancing atau nemenin arisan ibu-ibu?' Eh, dia langsung jawab, 'Jangan lupa bawa kopi!'"
Sent by: e-ketawa posted on 26 February 2025