Tukar Handphone dengan Cokelat
Kemarin sesudah makan malam, istriku mencuci piring dan sendok di dapur, sedang aku mengeluarkan HP mulai main games.
"Daddy, aku juga ingin main games." Pada waktu aku asyik-asyiknya mengutak-ngatik HP, Rudi, anak laki-lakiku yang berumur 5 tahun tiba-tiba berkata sembari datang mendekatiku.
"Anak kecil main games HP bisa membawa pengaruh yang buruk terhadap penglihatan, kamu tak boleh main games!" Tadinya aku mengira sesudah diriku berbicara demikian, anakku ini akan pergi, namun sama sekali tiada kuduga saat itu ia malah mengeluarkan sebatang coklat dari kantong celananya dan dengan suara memelas berkata:
"Daddy, HP Daddy kutukar dengan sebatang coklat ini untuk aku main games, gimana?" Medengar omongan ini hatiku tersentuh, maka aku akhirnya memberikan HP-ku kepadanya.
Kira-kira 5 menit kemudian, saat kelihatan aku hendak membuka bungkus coklat, anakku itu tiba-tiba berteriak: "Daddy, Daddy tak boleh makan coklatku itu!"
"Lho, mengapa tak boleh? Bukankah kamu telah menukarkan coklatmu ini dengan HP-ku untuk main games?" tanyaku dengan tak mengerti.
"Bila coklatku itu telah Daddy makan, dengan apa Daddy menukar kembali HP Daddy nanti?" jawab anakku sambil tersenyum.
"Daddy, aku juga ingin main games." Pada waktu aku asyik-asyiknya mengutak-ngatik HP, Rudi, anak laki-lakiku yang berumur 5 tahun tiba-tiba berkata sembari datang mendekatiku.
"Anak kecil main games HP bisa membawa pengaruh yang buruk terhadap penglihatan, kamu tak boleh main games!" Tadinya aku mengira sesudah diriku berbicara demikian, anakku ini akan pergi, namun sama sekali tiada kuduga saat itu ia malah mengeluarkan sebatang coklat dari kantong celananya dan dengan suara memelas berkata:
"Daddy, HP Daddy kutukar dengan sebatang coklat ini untuk aku main games, gimana?" Medengar omongan ini hatiku tersentuh, maka aku akhirnya memberikan HP-ku kepadanya.
Kira-kira 5 menit kemudian, saat kelihatan aku hendak membuka bungkus coklat, anakku itu tiba-tiba berteriak: "Daddy, Daddy tak boleh makan coklatku itu!"
"Lho, mengapa tak boleh? Bukankah kamu telah menukarkan coklatmu ini dengan HP-ku untuk main games?" tanyaku dengan tak mengerti.
"Bila coklatku itu telah Daddy makan, dengan apa Daddy menukar kembali HP Daddy nanti?" jawab anakku sambil tersenyum.