Berkelahi dengan Bayangan
Sekali peristiwa, pada suatu malam, aku pergi ke mal terdekat untuk membeli bahan makanan buat besok siang. Sesudah melunasi uang di kasir, seorang pelanggan yang nampaknya sangat letih bersama dengan diriku menuju ke tempat parkiran dalam waktu yang bersamaan. Mobil kami kebetulan terletak berdampingan, berarti kami akan mengendarai mobil keluar dalam waktu yang sama.
Aku buru-buru mundur, menyilahkan supaya dia jalan lebih dulu. Tetapi ternyata pihak lawan juga menunjukkan tingkah lakunya yang sopan, ia juga sedang menyilahkan diriku supaya jalan lebih dulu. Sesudah lewat beberapa detik, kami justru telah melakukan gerakan yang sama sekali sama, yaitu sama-sama maju dan sama-sama atret. Aku mencobanya sekali lagi dan sekali lagi, sampai akhirnya kesabaranku terkikis habis.
Aku memutuskan langsung mengendarai mobilku keluar dari parkiran, tetapi aku menemukan mobil yang tadi ada di samping tiba-tiba telah raib. Akhirnya aku baru sadar, jadinya sejak semula aku ini sedang "bersitegang" dengan bayanganku sendiri di depan dinding kaca.
Aku buru-buru mundur, menyilahkan supaya dia jalan lebih dulu. Tetapi ternyata pihak lawan juga menunjukkan tingkah lakunya yang sopan, ia juga sedang menyilahkan diriku supaya jalan lebih dulu. Sesudah lewat beberapa detik, kami justru telah melakukan gerakan yang sama sekali sama, yaitu sama-sama maju dan sama-sama atret. Aku mencobanya sekali lagi dan sekali lagi, sampai akhirnya kesabaranku terkikis habis.
Aku memutuskan langsung mengendarai mobilku keluar dari parkiran, tetapi aku menemukan mobil yang tadi ada di samping tiba-tiba telah raib. Akhirnya aku baru sadar, jadinya sejak semula aku ini sedang "bersitegang" dengan bayanganku sendiri di depan dinding kaca.