Cara Melamar Gadis Pujaan

Waktu istirahat tengah hari, beberapa teman sejawat di kantor sedang asyik ngobrol. Omong punya omong, akhirnya mereka membicarakan tema bagaimana dulu diri mereka melamar ceweknya masing-masing.

Yasmin berkata: "Kami dulu menerapkan jenis yang paling tradisional, yaitu aku berlutut dengan sebelah kaki, tangan memegang sekuntum bunga mawar, lalu dengan penuh perasaan aku berkata: 'O, sayang! Kawinlah dengan diriku, aku akan mencintai kamu seumur hidup!' Dengan demikian kami pun kawinlah."

Hartono menyusul berkata: "Kami mula-mula tinggal bersama suatu waktu, setelah satu sama lain merasakan keadaannya masih boleh, maka pada suatu hari sehabis makan malam aku dengan aktif mengenakan sebuah cincin kawin ke tangannya, pertanda hubungan kami sudah matang. Aku sama sekali tak perlu berlutut di hadapannya."

Agus kemudian berkata: "Aku juga tak usah berlutut segala. Mula-mula aku memang ingin berlutut, tapi dilarang olehnya. Ia mengatakan: 'Aku toh sudah menyanggupi akan kawin dengan dirimu, kali ini kamu tak perlu berlutut macam-macam, pokoknya kesempatan berlutut di kemudian hari kan masih banyak, buat apa buru-buru.'"

Sent by: Peter Tan posted on 12 September 2013