Namanya Juga Usaha

Wakidjan begitu terpesonanya dengan permainan piano Nadine. Sambil bertepuk tangan, ia berteriak, â€oeNot a play! Not a play!”

Nadine bengong. â€oeNot a play?”

â€oeYes… Not a play… Bukan main.”

Tukidjo yang menemani Wakidjan terperangah. â€oeBukan main itu bukan not a play, Djan.”

â€oeYour granny (Mbahmu). Humanly I have check my dictionary kok. (Orang saya sudah periksa di kamus kok)”

Lalu berpaling ke Nadine. â€oeLady, letâ€(TM)s corner (Mojok yuk). But donâ€(TM)t think that are nots (Jangan berpikir yang bukan-bukan) . I just want a meal together.”

â€oeNgaco kamu, Djan,” Tukidjo tambah gemes.

â€oeDonâ€(TM)t be surplus (Jangan berlebihan), Djo. Be wrong a little is OK toch?”

Nadine cuman senyum kecil. â€oeI would love to, but …”

â€oeSorry if my friend make you not delicious (Maaf kalau teman saya bikin kamu jadi nggak enak)”, sambut Wakidjan ramah, â€oeDifferent river, maybe (Lain kali barangkali). I will not be various kok (Saya nggak akan macam-macam kok).”

Setelah Nadine pergi, Wakidjan menatap Tukidjo dengan sebal. â€oeDisturbing aja sih, Djo. Does the language belong to your ancestor (Emang itu bahasa punya moyang lu)?”

Tukidjo cari kalimat penutup. â€oeJust itchy Djan, because you speak English as delicious as your belly button.” (Gatel aja, Djan, soalnya kamu ngomong Inggris seenak udelmu dewe).

Wakidjan cuman bisa merutuk dalam hati, â€oeHis name is also effort.” (Namanya juga usaha)

Sent by: e-ketawa posted on 12 September 2008