Antara Menantu dan Mertua

Orang Banjarmasin, kalau menanyakan sesuatu suka ditambah kalimat "kah" Contoh "Sudah mandi kah" - Sudah jalan-jalan kah! Sudah Kawin kah! Sudah makan kah! atau kalau ragu-ragu "Yang ini-kah atau Yang itu-kah!"

Jadi ada cerita Pengantin Baru, sudah menjadi adat kebiasaan calon mertua selalu mendambakan menantunya yang sholeh, minimal pintar ngaji AL Qur'an dan tekun Sholat. Sewaktu hari setelah berahkirnya pesta perkawinan dirumah perempuan, maka tiba pula waktu sholat maghrib sudah masuk.

Maka mertuanya dengan sengaja mengajak menantu laki-lakinya melakukan sholat berjamaah... Tentunya mertuanya sangat kagum sekali, karena ternyata menantunya adalah anak yang sholeh dan tekun sholat,terbukti belum masuk waktu Sholat saja sudah ber-wudhu.

Mertuanya minta izin menunggu sebentar mengambil air wudhu... ketika selesei wudhu... mertuanya langsung menyuruh menantunya Qamat... dengan alunan suara yang lembut... Qomat mulai berkumandang diatas sejadah... Allah Hu-Akbar... Allah Hu-Akbar.... As-Hadualla Ila HaiLLaLLah.... As-Haduanna Muhammadar Rasulullah.... (Kamat Terhenti beberapa saat)...

Dilanjutkan lagi " Hayya Alal Falah-Kah!!! Hayya Alas Solah Kah!!!.." (Rupanya menantunya lupa yang di baca dahulu dibaca Lal Falah atau Hayya Alas Sholah kah! Sayangnya mertuanya juga sudah lupa baca yang mana dahulu... Akhirnya sang Mertua dengan tegas menjawab.. Terserah kamu - Terserah kamu! Ternyata keduanya sama-sama Jarang Sholat!

Sent by: Katts posted on 21 August 2008