Mas Sumireng

Pada zaman perang Diponegoro dulu, alkisah jenderal De Kock yang memimpin tentara kompeni mendengar kabar bahwa pasukan Pangeran Diponegoro sedang dalam perjalanan menyerbu benteng Belanda di Batavia. Oleh karenanya, ia pun menyuruh Mas Sumireng, seorang penduduk pribumi yang bekerja pada Belanda dan terkenal dengan kemampuannya mencari jejak, untuk memperkirakan sampai di mana pasukan Diponegoro berada.

Dengan perlahan, Mas Sumireng pun jongkok dan menempelkan telinganya ke tanah sementara Jenderal De Kock terus mengamatinya.

"Hmm, ada sekitar 3000 orang pasukan yang dipimpin empat panglima perang yang dua diantaranya mengendarai kuda warna hitam, satu kuda putih dan satu kuda coklat. Dan sambil berteriak-teriak para pasukan itu semuanya membawa panah, tombak dan pedang yang terhunus ke atas....!"

"Heeh, kowe orang hebat bener? cuma nempelin kuping di tanah sudah bisa tahu dengan tepat seperti itu?" tanya sang jenderal sambil geleng-geleng kepala.

"Bukan, meneeer...." kata Mas Sumireng sambil ketakutan.

"Saya bisa lihat semua karena mereka sudah sampai di dekat jembatan itu....," kata Mas Sumireng sambil menunjuk sebuah jembatan yang jaraknya hanya sekitar 150 meter dari tempat mereka
berdiri.

Sent by: e-ketawa posted on 18 February 2006