Budi Hebat
Budi adalah seorang anak laki-laki yang masih di Taman Kanak dan baru pindah dari kota besar ke desa, karena ayahnya berpindah tugas.
Hari pertama sekolah diberikan tugas untuk berhitung. Rata-rata murid di kelas itu mampu untuk menghitung sampai angka 50. Tapi Budi mampu menghitung sampai lebih dari 100, bahkan sampai 200. Dan dengan sangat gembira dia menceritakan hal itu pada ayahnya, ayahnyapun berkata:
"Ya nak, itu karena kamu anak kota."
Hari berikutnya di sekolah ada pelajaran mengeja huruf, sementara yang lainnya hanya mampu mengeja sampai huruf M, tapi Budi mampu mengeja sampai selesai. Dan kembali dengan gembira dia menceritakan itu pada ayahnya.
Ayahnyapun berkata:
"Ya nak, itu karena kamu anak kota."
Sampai suatu hari pada saat selesai latihan berenang di sekolah, pada saat mandi teman-temannya heran dan memperhatikan Budi terus. Setelah selesai dengan terheran-heran, Budipun pulang dan bertanya pada ayahnya, kenapa anunya sepuluh kali lebih besar daripada temannya:
"Apakah itu karena saya adalah anak kota?"
Ayahnyapun menjawab:
"Bukan nak, itu karena kamu 18 tahun..."
Hari pertama sekolah diberikan tugas untuk berhitung. Rata-rata murid di kelas itu mampu untuk menghitung sampai angka 50. Tapi Budi mampu menghitung sampai lebih dari 100, bahkan sampai 200. Dan dengan sangat gembira dia menceritakan hal itu pada ayahnya, ayahnyapun berkata:
"Ya nak, itu karena kamu anak kota."
Hari berikutnya di sekolah ada pelajaran mengeja huruf, sementara yang lainnya hanya mampu mengeja sampai huruf M, tapi Budi mampu mengeja sampai selesai. Dan kembali dengan gembira dia menceritakan itu pada ayahnya.
Ayahnyapun berkata:
"Ya nak, itu karena kamu anak kota."
Sampai suatu hari pada saat selesai latihan berenang di sekolah, pada saat mandi teman-temannya heran dan memperhatikan Budi terus. Setelah selesai dengan terheran-heran, Budipun pulang dan bertanya pada ayahnya, kenapa anunya sepuluh kali lebih besar daripada temannya:
"Apakah itu karena saya adalah anak kota?"
Ayahnyapun menjawab:
"Bukan nak, itu karena kamu 18 tahun..."