Mau ditebang
Ada sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Pihak lelaki tidak dapat menerima keputusan sang kekasih.
Kemudian lelaki itu ingin bunuh diri dengan cara memanjat pohon yang paling tinggi di kampungnya.
Sang kekasih menjadi panik dan meminta bantuan dari warga sekitar untuk membujuk lelaki itu turun dari pohon tersebut, tetapi tidak seorang pun yang berhasil.
Tidak lama setelah itu, seorang pastur lewat dan sang kekasih memintanya untuk mendoakan lelaki itu agar bersedia turun. Maka sang pastur pun membuat tanda salib dengan tangannya (dengan urutan dari dahi turun ke dada lalu ke kiri dan terakhir ke kanan)sambil berkata "Atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus".
Tanpa diduga lelaki itu langsung turun dari pohon sambil memasang tampang ketakutan. Sang kekasih senang bercampur heran dan bertanya pada lelaki itu
"Kok kamu mau turun setelah didoakan pastur?"
Jawab lelaki itu,
"Gimana nggak mau turun, pastur bilang kalo tidak segera turun maka pohonnya akan ditebang, jadi saya turun."
Kemudian lelaki itu ingin bunuh diri dengan cara memanjat pohon yang paling tinggi di kampungnya.
Sang kekasih menjadi panik dan meminta bantuan dari warga sekitar untuk membujuk lelaki itu turun dari pohon tersebut, tetapi tidak seorang pun yang berhasil.
Tidak lama setelah itu, seorang pastur lewat dan sang kekasih memintanya untuk mendoakan lelaki itu agar bersedia turun. Maka sang pastur pun membuat tanda salib dengan tangannya (dengan urutan dari dahi turun ke dada lalu ke kiri dan terakhir ke kanan)sambil berkata "Atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus".
Tanpa diduga lelaki itu langsung turun dari pohon sambil memasang tampang ketakutan. Sang kekasih senang bercampur heran dan bertanya pada lelaki itu
"Kok kamu mau turun setelah didoakan pastur?"
Jawab lelaki itu,
"Gimana nggak mau turun, pastur bilang kalo tidak segera turun maka pohonnya akan ditebang, jadi saya turun."