Humor 2 Raja Tinju

Di AS, orang tua acapkali lebih menyukai anak pertamanya adalah anak lelaki. Sekali, ada orang menanya "raja tinju" Ali, anaknya semuanya berapa. "Seorang anak lelaki," jawabnya, "ditambah 7 kali gagal." Ali telah menjawab pertanyaan itu dengan cerdik dalam suasana penuh humor.

Di suatu jamuan makan yang besar dan meriah, pemain biola Stel oleh orang diperkenalkan kepada "raja tinju" Ali. Stel dengan rendah hati berkata: "Kita berdua boleh bilang adalah sejawat, yaitu sama-sama mencari nafkah dengan mengandalkan tangan, tapi tanganmu lebih kuat dari tanganku!"

Ali tersenyum lalu berkata dengan nada setengah bergurau: "Tidak, apa yang kamu lakukan jauh lebih hebat dari diriku, lihat badanmu tak meninggalkan guratan luka sedikit pun, sedang badanku di sana sini penuh dengan bekas luka-luka......" Dalam mengolok-ngolok awaknya, ia dengan mendalam memberi kesan kepada orang bahwa dirinya sepertinya bukan seorang pemain tinju, malahan lebih mirip bila disebut sebagai seorang maestro seni.

Joe Louis lebih-lebih hebat lagi. Dia adalah "raja tinju" AS yang sangat kenamaan yang pernah malang melintang di gelanggang tinju dan mengalahkan banyak lawannya. Pada suatu hari, ia bersama temannya bermain-main ke peluaran kota dengan menumpang kereta, di tengah jalan, bodi keretanya lecet karena terserempet oleh sebuah truk. Sopir truk itu dengan marah melompat turun dari truknya dan dengan berbagai dalih memaki-maki Joe habis-habisan.

Sesudah sopir truk itu pergi, teman Joe dengan heran menanya Joe: "Mengapa kamu tak menyikat bajingan yang membuat keonaran tanpa alasan itu dengan tinjumu?"

Joe tersenyum dan berkata dengan humor: "Rendah hati dilandasi oleh kekuatan, sombong dilandasi oleh ketidakmampuan. Kalau ada orang menghina 'raja biduan' Caroso, coba kamu pikirkan sendiri, apakah Caroso masih bisa bernyanyi untuk orang itu?"

Ali dan Joe Louis kedua-duanya adalah raja tinju top yang telah malang melintang di gelanggang tinju dunia, siapa pun takkan bisa menduga, di dalam kehidupan nyata humor mereka juga patut dinilai sebagai humor kelas wahid.

Humor adalah sebuah pisau tajam untuk menghapus kontradiksi penghidupan, seorang yang mengerti humor pasti adalah orang yang sangat menyukai penghidupan.

Sent by: Peter Tan posted on 08 October 2014