Mengajar Sekolah Minggu di Daerah Terpencil

Esther seorang guru sekolah minggu, mengadakan praktik mengajar di sekolah minggu pada sebuah daerah terpencil.

Dengan bersemangat ia bertanya pada anak-anak, "Anak-anak, siapa yang telah merobohkan tembok Yerikho?"

Dengan polosnya anak-anak serempak menjawab, "Bukan kami... Bukan kami..."

Esther sangat sedih. Dia mengemukakan hal ini kepada Guru Sekolah Minggu.

Guru-gurunya pun menjawab, "Ibu Esther, biasa anak-anak memang begitu, mereka tidak mau mengakui perbuatan mereka. Nanti kami akan tanyakan pelan-pelan, pasti ada yang mau mengakuinya..."

Ibu Esther makin sedih.

Malamnya ada rapat majelis, Esther mengemukakan kejadian pagi dan siang hari itu. "Saya sangat sedih karena anak-anak sekolah minggu, bahkan guru-gurunya tidak ada yang tahu siapa yang telah merobohkan tembok Yerikho..."

Sidang majelis berembuk sejenak dan kemudian memanggil Ibu Esther.

Ketua sidang berkata, "Ibu Esther... Kami telah mengambil keputusan... Begini saja, tolong hitung berapa kerugiannya, nanti kami yang akan mengganti.."

Ibu Esther langsung pingsan...

Sent by: e-ketawa posted on 29 June 2013